KETAHANAN NASIONAL

Posted on February 25, 2009

0


>
A. TANAS SEBAGAI ILMU
B. PENDEKATAN TANAS
C. TIGA WAJAH TANAS
D. ASAS DAN SIFAT TANAS
E. PERBANDINGAN KONSEP TANAS DAN POWER
F. TANAS DALAM MASING-MASING GATRA
G. PERWUJUDAN TANAS
H. POLA DAN PRASARANA MENTAL PENYELENGGARAAN
TANAS
I. HAKIKAT TANAS
A. TANAS SEBAGAI ILMU
SYARAT ILMIAH PENERAPAN DLM TANAS

Objek Formal – Ketahanan Nasional
Objek Material – SKN, yang diformatkan dalam
(gegenstan) ASTRAGATRA
Metode – Metode Astagatra (majemuk)
Sistem – Gatra-gatra tanas terkait satu
sama lain (membentuk matrik)
Universal – Universalitas IPS, beda dengan IPA
(Bermanfaat bagi
kemanusiaan)

MATRIK ASTAGATRA
G S K I P E SB HK

G
S
K
I
P
E
SB
HK
B. PENDEKATAN TANAS
= Pendekatan Keamanan dan Kesejahteraan (Security And Prosperity Approach)
= Bersifat alamiah, sekaligus, dan ada pada setiap hal
= Pembangunan Keamanan harus menciptakan kondisi untuk kesejahteraan, dan sebaliknya
= Bagi negara yang bersangkutan, keduanya merupakan sarana mencapai tunas. Bagi negara musuh merupakan sasaran yang harus dihancurkan, S=S
= Sebagai Sasaran : Dipotong (amputasi) dan dilumpuhkan (paralisis), sehingga negara mengalami pembusukan di / dari dalam negeri (Kolone Kelima)

C. TIGA WAJAH TANAS
Tanas Sebagai Kondisi (Ontologi)
Tanas Sebagai Metode (Epistimologi)
Tanas Sebagai Konsep (Aksiologi)

1. Tanas sebagai kondisi
Kondisi dinamis suatu bangsa (yg meliputi segenap aspek kehidupan nasional yg terintegrasi), berisi keulet-
an dan ketangguhan yg mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dlm menghadapi dan mengatasi semua ATHG, baik yg yg datang dari dalam maupun luar negeri, yg langsung maupun tidak langsung MEMBAHAYAKAN integritas, identitas, kelangungan hidup bangsa – negara, serta perjuangan mencapai Tunas
Penjelasan AGHT
Ancaman : Hal / usaha yg bersifat mengubah kebijakan
dan dilakukan scr konsepsional, kriminal &
politis
Tantangan: Hal / usaha yang bersifat menggugah ke-
mampuan
Hambatan : Hal / usaha yg berasal dr diri sendiri, mele-
mahkan/menghalangi dan tak konsepsional
Gangguan : Hal/usaha yg berasal dr luar, melemahkan/
menghalangi dan tak konsepsional
FORMAT LAIN

Langsung
Keuletan Dalam
Keknas ATHG LAWAN
Ketangguhan Luar
Tak Langsung

MEMBAHAYAKAN
– Integritas
– Identitas
– Kel. Hidup bs-neg
– Perj. Mencapai Tunas
TANAS SEBAGAI METODE (Astagrata)
Cara-cara yg digunakan dlm penyelenggaraan kenega-
an untuk menghadapi dan mengatasi masalah dg asumsi bhw masalah tsb terkait satu dg yg lain, shg berpenga-
ruh scr korelatif pd bidang-bidang kehidupan kenegara-
an
Akar asumsi : Manusia mempunyai kebutuhan yg menye
luruh akan astagatra, dengan kebutuhan alamiah : Kea-
manan dan Kesejahteraan (Teori Kebutuhan) —> Pende
katan Tanas : Security and Posperity Approach
TEORI KEBUTUHAN

HK G
SB S
M
E K
P I

Manusia membutuhkan tempat, melahirkan gatra Geografi.
TANAS SEBAGAI KONSEP
Tanas mrpk sistem pemikiran dlm rangka penyelenggaraan
kenegaraan yg melibatkan scr terpadu baik aspek alamiah
(Trigatra) maupun aspek sosial (Pancagatra) guna mewu-
judkan Tunas

SISTEM
Pengawasan
Sistem – Informasi Equilibrium
– Umpan balik (homeostatis)
Pengendalian Diri
KONSEP DASAR TANAS
Trigatra (Gatra Alamiah)
– Geografi
– SDA
– Kependudukan
ASTAGATRA
Pancagatra (Gatra Sosial)
– Ideologi
– Politik
– Ekonomi
– Sosial Budaya
– Hankam
PERBANDINGAN KONSEP
Hans Morgenthou (Politic Among Nation)
Goegrafi
SDA (Makanan & Material Kasar)
Kapasitas Industri
Kemampuan Militer (Teknologi, Kepemimpinan, Kua & kuan AP)
Kependudukan (Distribusi & Trend)
Karakter nas
Moral nasional
Kualitas Diplomasi
Kualitas Pemerintahan (9)

Alfred Thayer Mahan (The Influence of Sea Power on History)
Letak Geografi
Bentuk Bumi
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Watak Bangsa
Sifat Pemerintahan (6)

R. CLINE
Critical mass: Sinergi potensi demografi-geografi
Kemauan nasional
Strategi nasional
Kemampuan ekonomi
Kemampuan militer (5)
D. ASAS DAN SIFAT TANAS1. Asas Tanas
Keamanan – Kesejahteraan (Nilai intringsik Tanas)
Komprehensif Integral (Wujud persatuan-kesatuan)
Mawas ke Dalam, dan ke Luar (Kemandirian, dan Interaksi -interdependensi dlm lingk. Strategis)
Kekeluargaan (Gotongroyong-kebersamaan)

2. Sifat Tanas
Mandiri (identitas, self- Confidence, self- Relience)
Dinamis (Berubah mnrt waktu, Orientasi masa depan)
Wibawa (Daya tangkal, tak benarkan sikap adu domba)
Konsultatif – Kerjasama (Saling menguntungkan)
E. PERBANDINGAN KONSEP TANAS DAN POWER (ANTROPOLOGI)TANAS MAN POWERDamai hub alamiah man ? Konflik
Dlm penangkalan by suasion

Fisik = Abstrak
Kekuatan ke Dlm, dan kewiba-
waan
Langsung untuk kamjah, sbg
keseluruhan
Totalitas kekuatan fisik dan
abstrak
Dlm penangkalan by promo-
sing punishment
Fisik > Abstrak
Berbentuk kemampuan thd
pihak lain
Langsung untuk keamanan ,
dan survival
Totalitas kekuatan fisik dan
abstrak (sama)
F. TANAS DALAM MASING-MASING GATRA1. GATRA GEOGRAFI
= Tiga Demensi (Minimal)
– Demensi Geometrik : Posisi-lokasi Geografi
– Demensi Fisik : bentuk wilayah
(-) Negara dikelilingi daratan
(Land Locked Country)
(-) Negara dikelilingi lautan
(Archipelagic State) dan (Island State)
– Demensi Strategis
(-) Geopolitik – Geostrategi
(-) Berubah kerena budaya
2. GATRA SUMBER DAYA ALAM (Di Udara=Angkasa, Darat, dan Laut)
Kategori
(-) Strategic Materials
Materi-materi yg dibutuhkan neg, dan neg tsb memp
materi tsb
(-) Critical Materials
Materi-materi yg dibutuhkan neg, dan neg tsb tidak
memp materi tsb
0 Kebijakan Berasas
– Maksimal
– Lestari
– Berdaya saing
3. GATRA KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk
(-) Mortalitas
(-) Fertilitas (Natalitas)
(-) Migrasi
0 Komposisi Penduduk
(-) Mortalitas
(-) Fertilitas (Natalitas)
(-) Migrasi
0 Persebaran Penduduk
(-) Merata scr relatif
(-) Memenuhi syarat kamjah

4. GATRA IDEOLOGI
Pengertian
1). Fungsional : Sistem nilai yg menyeluruh & mendalam
yg dipunyai-dipegang oleh bs-neg ttg ba-
gaimana sebaiknya, yaitu scr moral diang-
gap benar & adil, dlm menyelenggarakan-
mengatur perilaku mereka bersama dlm
berbagai segi kehidupan dunia
(a) Tipe Doktriner : Dirinci serinci mungkin
: Diindoktrinasikan
: Pelaksanaan diawasi ketat oleh peme-
rintah / partai

(b) Tipe Pragmatis : Hanya garis besar : Disosialisasikan : Pelaksanaan diawasi bersama oleh pemerintah dan masyarakat
2).Pengertian Struktural
Ideologi dijadikan dasar legitimasi kebijakan peme
rintah, sebab ideologi mrpk nilai tertinggi (paling
mendasar) dlm struktur nilai yg dipunyai masy.

PENGERTIAN Tanas bidang Ideologi (lht: pngrt sbg
kondisi)

Kondisi dinamis suatu bs ….. dsb ….. yg membaha-
yakan kelangsungan kehidupan ideologi bs-neg.
Faktor Yg Berpengaruh
1). Nilai dan Sistem Nilai
– Demensi Realitas
– Demensi Idealitas
– Demensi Fleksibilitas
2). Pelaksanaan Nilai
– Pelaksanaan Subjektif : Oleh setiap warga neg dlm ke
hidupan sehari-hari. (Proses Internalisasi :
Keterpaksaan
Pengertian
Kebiasaan
Kebutuhan)
Pelaksanaan Objektif : Dlm peraturan perundangan di semua bidang kehidupan
Nilai
Hukum

Sistem Struktur (Alat) PS (Ideologi)
Hukum Hukum

Budaya
Hukum
5. GATRA POLITIKPengertian
Kondisi dinamis suatu bs … dsb … yg membahayakan kelangsung-
an kehidupan politik bs-neg

Pola Dasar
Pemerintah (Struktur atas) – SA

Masyarakat (Struktur bawah) – SB

Kecenderungan:
SA = SB : Demokratis (Pemerintah sbg Subsidier)
SA > SB : Otoriter – Totaliter
SA < SB : Anarkhi
FAKTOR YG BERPENGARUH(Fungsi Politik)
=) Mempertahankan Pola
=) Pengaturan – Penyelesaian Ketegangan
=) Penyesuaian : (Pembangunan Politik :
Stabilitas Politik yg Dinamis
Partisipasi Politik
Kelembagaan Politik
Budaya Politik)
=) Pencapaian Tujuan
=) Integrasi
DUA PEMBAGIAN POLITIK1. Politik Dalam Negeri
Sistem pemerintahan berdasar hukum, tidak kekuasaan
(Struktur Politik)
Mekanisme politik memberi tempat perbedaan pendapat,
tidak konflik, dicegah diktator mayoritas dan tirani mino-
ritas (Mekanisme Politik)
Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasi aspirasi
masyarakat (Budaya Politik)
Komunikasi politik antara pemerintah – masyarakat dan
antar kelompok berjalan dg baik (Komunikasi Politik)
2. Politik Luar Negeri
Peningkatan kerjasama internasional yg saling mengun-
tungkan
Penentuan prioritas kerjasama demi kepentingan nas.
Peningkatan citra positif
Antisipasi dampak negatif bagi stabilitas nasional, akibat perubahan dunia
Upaya mempersempit ketimpangan dan ketidakadilan
Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru
Peningkatan SDM / WNI di Luar Negeri
Antisipasi kegiatan diplomasi negatif
GATRA EKONOMIPengertian
Kondisi dinamis suatu bs … dsb … yg membahayakan kelang-
sungan kehidupan ekonomi bs-neg

Faktor yg berpengaruh
Bumi dan Sumber Daya Alam
Tenaga Kerja
Modal
Industrialisasi dan Kesempatan Kerja
Teknologi
Hubungan ekonomi Luar Negeri
Sarana Prasarana
Manajemen
PEMBINAAN BERBAGAI HAL
Sistem ekonomi kerakyatan
Dicegah sistem free fight liberalism, etatisme, mo
nopoli – monopsoni
Struktur ekonomi seimbang (pertanian, industri,
dan jasa)
Kemitraan antar pelaku ekonomi
Pemerataan bangnas dan hasil-hasilnya
Kemampuan bersaing
GATRA SOSBUD
Pengertian
Kondisi dinamis suatu bs … dsb … yg membahayakan
kelangsungan kehidupan sosbud bs – neg

Unsur Dasar Masyarakat
Struktur / Lapisan Sosial
Pengawasan Sosial
Media Sosial
Standart Sosial

Klasifikasi Budaya
Budaya Materi
Budaya Rohani
Faktor Yg Berpengaruh
Tradisi : (Fungsi : Keamanan – Kepuasan
Aktifitas – Organisasi
Regulasi
Penjabaran Warisan
Identitas – Konfigurasi
Rekreasi – Relaksasi)
Pendidikan
Kepemimpinan Nasional
Tujuan Nasional
Kepribadian Nasional
GATRA HANKAM
Pengertian
Kondisi dinamis suatu bs … dsb … membahayakan
Hankam bs – negara

Faktor Yg Berpengaruh
Doktrin Hankam (Cadek)
Sistem Hankam (Rakyat Terlibat)
– Tanda Keterlibatan
1. Dana – Pajak
2. Proses – MIC (Militery Industrial Complex)
3. Akibat – Fall-Out (Beda: Fall-in)
– Wujud Keterlibatan (Tergantung ANCAMAN)
1. Wajib Militer
2. Partisipasi sebagian rakyat — bersambung
=) Geografi : Dislokasi kekuatan =) Manusia : Profesional (Kebijakan, Komando/koord., dan fisik)
: Diarahkan kpd jati diri TNI (T. Nasional,
T. Rakyat, dan T. Pejuang)
: Ukuran (expertise, Coorporetness, responbility,
and accuntable)

=) Integrasi AB-Rakyat (Lihat: Membangun hub. Sipil-Militer
yg sehat)
=) Material
=) Iptek
=) Manajemen
=) Pengaruh Luar Negeri
=) Kepemimpinan nasional

MEMBANGUN HUBUNGAN SIPIL – MILITER YG SEHAT
Terkait dg demokrasi
Tiga tingkatan (kaum mil. dg masy., Lembaga mil. dg
lembaga lain, senior mil. dg negarawan)
Tanda hub. S-M yg buruk, jika
– Mil. berperan melebihi batas kewenangan
– Mil. diisolasi masy.
– Terjadi intervensi sipil thd manajemen mil.
Kendali Sipil terhadap militer
– Subjective Civilian Control (memperbesar kekuasaan
sipil atas militer yg dpt berkembang ke arah penya-
lahgunaan militer untuk dukung kekuasaan sipil )
– Objective Civilian Control (memperbesar profesio- nalisme mil. krn menghargai otonomi mil. dlm pe-
nyelenggaraan manajemen internalnya) - Hubu-
ngan ideal krn menempatkan militer sbg alat neg.
Perlu kesepakatan dlm memberi isi dlm hub. tsb
sesuai kondisi lokal.

5. Supermasi Sipil berarti:
– Kekuasaan hukum
– Bukan kekuasaan sipil atas mil., tapi pewadahan dlm
peraturan
– Sipil beri arah kebijakan tanpa campuri masalah opera
sional dan manajemen internal
– Militer tunduk pd hukum, dan akui otoritas sipil hasil pi-
lihan rakyat
6. Format hubungan S-M masa depan – Berdasar nilai moral dan sikap saling percaya – Prinsip kesetaraan, kedekatan, dan kerjasama
– Sikap dan perilaku konstruktif
SIPIL harus (memandang militer sbg) :
1). Salah satu komponen bangsa
2). Alat yg sah dr negara demokrasi
3). Memahami masalah pertahanan dan budaya militer
4). Memberi arah kebijakan, tak campuri internal militer
5). Merasa mempunyai fungsi pertahanan
6). Mendukung dana thd peran militer
7). Membuktikan diri sbg birokrasi yang kapabel dan
efektif

MILITER harus
Tunduk kepada hukum
Menghargai kewenangan sipil
Non partisan dlm politik
Tidak berpolitik praktis
G. PERWUJUDAN TANAS
IDEOLOGI
Kondisi mental bs yg meyakini kebenaran PS sbg
Ideologi neg, dan mengamalkan PS scr konsisten dan berlanjut
POLITIK
Kehidupan politik neg yg sehat, serta mampu me
melihara stabilitas politik yg dinamis
EKONOMI
Kehidupan ekonomi yg mampu memelihara stabi
litas ekonomi, menciptakan kemandirian ekonomi
nasional, dan mewujudkan kemakmuran rakyat

=) SOSIAL BUDAYA
Kehidupan sosial budaya yg rukun, dan mampu menang-
kal penetrasi budaya asing yg tak sesuai dg budaya bs.

HANKAM
Kondisi daya tangkal negara berdasar kesadaran bela ne
gara, yg mampu memelihara stabilitas hankam, menga-
mankan bangnas, dan mempertahankan kedaulatan neg.
dari sgl bentuk ancaman
H. POLA DAN PRASARANA MENTAL PENYELENGGARAAN TANAS
Pola Penyelenggaraan Tanas
– Realistis dan Pragmatis
– Apresiasi tepat ttg kekuatan – kelemahan kondisi Tanas
– Polstranas berdasar pada kondisi Tanas

Prasarana Mental Penyelenggaraan Tanas
– Kemauan – Moral
– Kemampuan – Intelektual
– Pelaksanaan – Aktual

I. HAKIKAT TANAS
Upaya warga negara mewujudkan kemampuan nasional
yang dapat menjamin kelangsungan eksistensi negara
melalui penyelenggaraan (sekaligus) keamanan dan ke-
sejahteraan

TANAS SELESAI

Posted in: PPKN